Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting - Persyarikatan Muhammadiyah

Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
.: Home > Berita > Surat Terbuka IMM Cabang Sukoharjo Untuk LPCR

Homepage

Surat Terbuka IMM Cabang Sukoharjo Untuk LPCR

Sabtu, 10-01-2015
Dibaca: 1777

Assalamualaikum. WR. WB.
 
Salam sejahtera, bagi kita semua. Salawat serta salam semoga tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW.
 
Sebuah kebanggaan tentunya bagi kami, IMM Cabang Sukoharjo memiliki alumni sekelas Bapak Dr. Phil. Ahmad Norma Permata. MA, yang sekarang diamanahkan untuk menduduki jabatan sebagai ketua Lembaga Pimpinan Cabang dan Ranting Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Dalam berbagai kesempatan, kepada para kader selalu kami sebutkan bahwa kita memiliki alumni-alumni hebat. Sekali lagi, nama Pak Norma tak pernah luput kami sebutkan.
 
Namun daripada itu, kami adalah kader-kader muda persyarikatan yang—bapak pun dahulu pernah merasakan—penuh dengan gagasan-gagasan, baik tentang Muhammadiyah maupun bangsa. Juga tentunya, sebagai konsekweksi kita memiliki fungsi kritik yang besar terhadap Muhammadiyah yang kian menua dan renta. Meski sebenarnya, Muhammadiyah masih memiliki kader-kader muda, baik yang terdapat dalam organisasi otonomi, seperti IMM, maupun kader-kader di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
 
Seperti kami ketahui, kehadiran LPCR merupakan reaksi atas keprihatinan Muhammadiyah terhadap cabang-ranting Muhammadiyah yang banyak tidak terurus. Akibatnya, sebagian mereka justru rentan untuk berpindah haluan kepada organisasi lain. Kenyataan itulah yang sebenarnya membuat kami prihatin. Keprihatinan tersebut berlipat ganda setelah kami menyaksikan sendiri, sebuah cabang Muhammadiyah di Kabupaten Sukoharjo yang berbondong-bondong berpindah haluan kepada organisasi lain. Sehingga dari pada itu, terkadang memunculkan pertanyaan-pertanyaan radikal-filosofis dalam benak kami: apakah Muhammadiyah masih relevan di Indonesia?
 
Kami selalu mendengar bahwa, Pak Norma sering berkeliling Nusantara untuk mengawasi tugas sebagai ketua LPCR pusat. Bapak pasti paham, bagaimana “keadaan Muhammadiyah yang sebenarnya”. Asumsi kami, Muhammadiyah sedang dalam keadaan kritis. Baik segi kuantitas, apalagi kader-kader ideologis.
 
Oleh karena itu, kami bukan ingin menyangsikan kontribusi LPCR selama ini, mengingat lembaga ini masih berusia muda. Hanya saja, kami mohonkan kepada Pak Norma untuk dapat menyuarakan permasalahan cabang dan ranting yang sebenarnya di Indonesia, tentunya mulai dari sekarang untuk persiapan Muktamar Muhammadiyah yang akan dihelat tahun ini di Makassar. Atau mungkin, bapak Norma bisa menawarkan sebuah terobosan gagasan yang bisa dibawa pada saat muktamar nanti, tentang pengembangan cabang dan ranting ke depan. Mengingat, muktamar pun menjadi momen alumni-alumni Shabran yang notabene menjadi basis terkuat IMM Cabang Sukoharjo untuk berkumpul. Juga dengan pernyataan yang sering kami dengar bahwa, di setiap titik Muhammadiyah di Nusantara, pasti terdapat kader Shabran.
 
Kami selalu menekankan kepada bapak-bapak Muhammadiyah supaya jangan terlena dengan kebesaran Muhammadiyah. Seiring dengan berjalannya waktu, jika permasalahan-permasalahan internal persyarikatan tidak terdeteksi, maka Muhammadiyah bisa benar-benar jatuh dan hilang dari Indonesia, sebagaimana hilangnya Islam dari daratan Spanyol. Tentunya, kita sama-sama tidak menginginkan hal tersebut terjadi.
 
Semoga saja, isu ini menjadi poin penting yang dibahas dalam muktamar nanti. Setelah pak Din Syamsuddin, kami menanti pimpinan Muhammadiyah yang lebih mengakar. Pemimpin persyarikatan yang peduli dengan dinamika grassroot, daripada menyebar kebanggaan semu sebagai pemimpin yang bisa menyatukan tokoh-tokoh politik nasional.
 
Tentunya kami titipkan, bagaimana kader-kader Muda Muhammadiyah sudah mulai benar-benar diberdayakan. Sekali lagi, kami sering berdiskusi bahwa masa depan Indonesia adalah milik anak-anak muda Nahdlatul Ulama saat ini. Bukan berarti menjadi ancaman bagi kita, hanya saja, kita melihat betapa massifnya upaya perkaderan mereka: disekolahkan di luar negeri, dimunculkan dalam kontestasi politik, serta dipromosikan karya-karyanya. Kita ingin ber-fastabiqul khairat untuk dapat bersaing dengan mereka ke depan. Semoga kepemimpinan ke depan Muhammadiyah bisa lebih adaptif terhadap perkaderan semacam ini.
 
Sekali lagi, kebanggaan kami akan berlipat ganda ketika pak Norma berkenan untuk menindaklanjuti, aspirasi dari para kader-kader bapak sendiri di IMM Cabang Sukoharjo ini. Kami doakan semoga Pak Norma sehat dan semangat selalu.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
 
Salam Kami
 
 


IMMawan-IMMawati Cabang Sukoharjo

 

 

 

Sumber: http://esaiprogosip.blogspot.com/2015/01/surat-terbuka-imm-cabang-sukoharjo.html


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Saran



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website