Berita : Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting


KALIBENING, CABANG MUHAMMADIYAH DI NEGERI ATAS AWAN YANG INSPIRATIF

Kamis, 19-11-2020
Oleh: Muhammad Jamaludin Ahmad, S. Psi, Psikolog. 
 
 
Tahun 2014,untuk pertama kalinya saya mengunjungi PCM Kalibening untuk memenuhi undangan menyampaikan pengajian Ahad Pon sekaligus membuat film ttg PCM Kalibening. sebagai wakil ketua LPCR PP Muhammadiyah waktu itu, saya memang sedang mencari Cabang ranting yang inspiratif utk dibuat profilnya sehingga dapat menginspirasi cabang dan ranting lainya di seluruh indonesia utk maju dan meraih keunggulan. Sebelum memilih PCM Kalibening utk diangkat profilnya di tingkat nasional, LPCR PP Muhammadiyah sebelumnya telah memilih PRM Sumbersari Ciparai Bandung dan PCM Panawuan Garut utk dibuat video profilnya. PRM Sumbersari diangkat profilnya sebagai PRM unggul dan paling menginspirasi di PWM Jawa Barat. Sedangkan PCM Panawuan waktu itu kita pilih karena PCM ini memiliki keunggulan di pembinaan dan partisipasi AMM dalam melakukan dakwah dan dalam pemberdayaan Anak muda hingga ke pentas internasional sekaligus menjadi percontohan perkampungn pemuda tingkat Asia. 
 
PCM Kalibening Letaknya persis di perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Pekalongan (Kajen). Namun, jarak menuju kedua pusat kabupaten tersebut amatlah jauh yaitu sekitar 50 an kilometer. Butuh waktu sekitar satu setengah hingga dua jam perjalanan  dari Kalibening (Banjarnegara) menuju Kajen ibu kota kabupaten Pekalongan, maupun ke pusat Kota Banjarnegara. Ketika tahun 2014 tiba di kalibening, udara yang dingin menyergab disuruh tubuh. Namun rasa dingin itu menjadi terasa hangat ketika kami disambut dengan penuh keramahan oleh keluarga besar PCM Kalibening dan seluruh ortomnya. Malam itu kami menginap di kediaman Bendahara PCM Kalibening, tempat dimana seluruh tamu dari PP Muhammadiyah biasanya menginap ketika ke Kalibening. Ketika adzan subuh berkumandang, kami sholat subuh di masjid PCM yg waktu itu sedang direnovasi besar besaran. Usai sholat subuh, udara yg dingin sangat terasa disertai kabut tebal yg menyelimuti kalibening. Kami merasa sedang berada diatas awan saking pekatnya kabut yg menyapa dibagi itu. Hal ini wajar karena kalibening berada di ketinggian 1150 m diatas permukaan laut. 
 
AHAD PON, hari ber muhammadiyah PCM Kalibening yang mempesona. 
 
Usai sholat subuh, kami serombongan menikmati udara pagi dengan jalan sehat menyusuri kota kalibening dengan mengunjungi pasar, terminal hingga melihat Amal usaha Muhammadiyah yang ada di PCM Kalibening. Menurut penjelasan Bpk bendahara PCM Kalibening, denyut dan kehidupan ekonomi di pasar maupun pertokoan di Kalibening mayoritas digerakkan oleh warga Muhammadiyah. Hal ini menyiratkan bahwa salah satunya penyebab Muhammadiyah Kalibening maju dan dinamis karena didukung pimpinan dan warganya yang berprofesi sebagai pedagang dan bertani yg cukup maju. BMT milik PCM yang maju dan bahkan sudah memiliki cabang menunjukkan kekuatan ekonomi yang menjadi faktor penting bagi kekuatan dakwah muhammadiyah di tempat ini. 
 
Sekitar pukul 07.00 setelah menikmati dahsyatnya masakan dari tuan rumah (Bpk Bendahara dan istri beliau yg ahli masak) kami segera persiapan menuju lokasi pengajian Ahad Pon yg sudah melegenda itu. Pengajian Ahad pon ini diselenggarakan secara rutin dan tempatnya bergiliran dari ranting satu ke ranting lainya. Karna jumlah ranting nya yg cukup banyak (17 PRM) maka  rata rata satu ranting harus menunggu dua tahun unutk menjadi tuan rumah pengajian Ahad pon. 
 
Pengajian Ahad Pon waktu itu yg mendapat giliran menjadi tuan Rumah adalah PRM yang letaknya paling jauh dari Kalibening. Kami harus melalui jalan berliku, naik turun dan melewati beberapa hutan. Ranting ini memang berada di pedalaman hutan pinus. Ketika mendekati lokasi pengajian Ahad pon, kendaraan kami harus diparkir jauh dari tempat pengajian karena jalan yg kami tujuan sudah dipenuhi berbagai kendaraan yg mengangkut jamaah pengajian Ahad Pon yang berasal dari berbagai penjuru ranting. 
 
Ketika akhirnya kami turun dari mobil dan berjalan menuju lokasi pengajian, kami disambut Pemuda Muhammadiyah, NA, KOKAM, bapak bapak Muhammadiyah  dan ibu inu Aisyiyah yang berjajar rapi sepanjang kiri dan kanan perjalanan kami. Mereka tersenyum ramah dan menjabat erat setiap tamu yg datang termasuk rombongan kami. Sekitar 400 meter dari tempat acara kami disambut marching band adik adik siswa SD/MI Muhammadiyah milik ranting yg menjadi tuan rumah. Mereka menampilkan lagu lagu dakwah yg menggugah jiwa disertai esjag ceria khas anak didik Muhammadiyah.Saya merasakan kesan yg mendalam bahwa  tokoh tokoh Muhammadiyah Kalibening benar benar ingin menjadikan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah yang "menggembirakan dan memajukan" ummat Islam.
 
Pada saat kami sampai di lokasi pengajian Ahad Pon, saya menyaksikan lautan manusia warga Muhammadiyah seperti yg diceritakan mas Agus Sulistyo (tokoh muda Kalibening sekaligus Ketua MPKU PCM Kalibening). Sekitar lima ribu warga Muhammadiyah kalibening dari segala usia, tumpah ruah hadir dg penuh kegembiraan mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya  berislam melalui Muhammadiyah. Warga Muhammadiyah yg ranting nya menjadi tuan rumah dengan hati gembira berusaha jadi tuan rumah yg baik khas akhlak yg ditanam kan oleh Muhammadiyah. Hal yg sama juga kami rasakan ketika dua tahun kemudian saya kembali mengunjungi PCM Kalibening utk menghadiri pengajian Ahad Pon di PRM Karanganyar Kalibening. Desa Karanganyar ini dikenal dengan bisnis ikan hiasnya hingga tingkat nasional. Banyak anak muda Muhammadiyah di ranting ini yg berbisnis ikan hias dari tegal, cirebon, bandung hingga jakarta. Hebatnya warga Muhammadiyah dari kalibening ini yang merantau diluar kota utk berbisnis maupun studi, rata rata setiap Ahad Pon mereka mudik ke Kalibening.
 
Mengapa Pengajian Ahad Pon dahsyat dan melegenda? 
 
Pengajian Ahad Pon PCM Kalibening ini menjadi Melegenda dan mempesona bukan disebabkan oleh jumlah peserta pengajian hingga mencapai lebih dari 5000 orang. Juga bukan karena dihadiri oleh warga dan simpatisan Muhammadiyah yang ada di 17 Ranting setempat, yaitu Ranting Sawalan, Sidakangen, Mojotengah, Karanganyar, Bedana, Gunungsari, Gomblok, Kanoman, Kalisat, sikumpul, Banurejo, Kalibeninggunung, Kalibening 01, Kalibening 02, Kalibening 03, Kalibening 04, Semingkir, dan Kalibumbong.
 
Pengajian Ahad pon ini mempesona karena pengurus PCM mampu  menyatukan seluruh unsur yang ada di PCM, dari majelis, ortom dan AUM serta seluruh ranting Muhammadiyah dalam kekuatan komitmen, kebersamaan untuk menjadikan Pengajian Ahad pon sebagai puncak Hari ber muhammadiyah. Ahad pon bukan sekedar pengajian tapi ajang silaturrahim, ajang unjuk prestasi antar ranting, ajang konsolidasi, ajang bukti kekuatan leader ship yg dimiliki PCM, juga ajang mengeppresikan potensi ranting dan warganya. Kalau diungkapkan dalam bahasa yg sederhana, PCM Kalibening telah mampu menanamkan Islam yang menggembirakan dan memajukan di setiap hati dan sanubari para pimpinan dan warga Muhammadiyah. Semangat "berfastabiqul khoirot" Benar benar menjadi etos menggerakkan ranting Muhammadiyah. 
 
Setiap Hari ber-Muhammadiyah Ahad Pon, Ranting yg jadi tuan rumah akan berlomba lomba untuk memberikan yang terbaik. Tempat disiapkan, panitia rapat berkali kali, SDM yang bertugas juga latihan untuk tampil yg terbaik. Pembawa acaranya, yg baca AL Quran, yg mimpin lagu Indonesia raya dan mars Muhammadiyah, yg tampil paduan suara, yg marching band, hafalan al Quran semuanya mempersiapkan diri dg baik. Yg tidak kalah gembiranya adalah  mereka dg senang hati dan berlomba lomba menyiapkan snack dan makan besar untuk lima ribu orang sekaligus. Semua dilakukan dg gembira. Bendahara Cabang sebelum pengajian dimulai mempresensi (mengabsen) ranting ranting yang hadir termasuk menanyakan perolehan zakat, infaq dan shodaqoh dari masing masing rantinng. Jamaah pengajian bertepok tangan sebagai penghargaan kpd ranting Muhammadiyah yg sudah berkerja keras dan berlomba lomba dalam mengumpulkan zakat, infak dsn shodaqoh. Ranting yg mampu mengumpulkan uang paling banyak mendapatkan sambutan paling meriah. Benar benar ngaji yg menggembirakan. 
 
Ketika saatnya acara kesenian, maka tampilah dengan gagah sekitar 40 orang pemuda Muhammadiyah Ranting paduan suara menyanyikan lagu lagu Muhammadiyah dan ortom serta lagu lagu Islami lainnya. Mereka tampil dengan mengenakan jaz lengkap dengan dasinya. Suara nya kompak dan merdu. Pak Ketua PCM menyampaikan ke saya bahwa anak anak muda yg gagah gagah dan pakai jas bedasi itu sehari harinya mayoritas bekerja sebagai penderes getah pohon pinus. Mereka bangga dg pekerjaanya dan bangga sebagai anggota Muhammadiyah.Ketika Ahad Pon di PRM Karanganyar, yg saya lihat sebaliknya. Hari Ber muhammadiyah Ahad Pon di ranting ini yg tampil adalah paduan suara Nasyiatul Aisyiyah (NA) dengan seragam dan lagu lagu islami yang indah. Yg mengejutkan saya adalah jumlah penyanyi paduan suara PR NA ini berjumlah fantastis yaitu 60 orang. Ini luar biasa. Banyak NA di PR NA mengumpulkan sepuluh orang yang mau ber NA saja susah, namun di PR NA Karanganyar yang paduan suara saya berjumlah 60 orang. PCM Kalibening dan PRM di cabang ini berarti mampu menghadirkan Muhammadiyah utk disukai anak anak muda. 
 
Terus berkreasi, berinovasi dan memberi solusi. 
 
Ketika kunjungan dan silaturrahim pertama kali ke PCM Kalibening, dalam diskusi saya dengan Pimpinan PCM dan Ortom, mereak sedang bertutur tentang mimpi mimpi besar untuk mendirikan Pondok Pesantren MBS, juga keinginan untuk memiliki  PKU MUHAMMADIYAH Kalibening. 
Pada saat kami mengunjungi PCM Kalibening yg kedua kali, saya sudah diajak melihat lokasi dimana  pembangunan PKU Muhammadiyah kalibening sudah dimulai. Bermodalkan kesadaran  berzakat, infak serta shodakoh  warga persyarikatan yang tinggi, alhamdulillah PKU Muhammadiyah Kalibening akhirnya bisa berdiri dengan menghabiskan dana Rp. 1,5 milyar. 
 
Saat ini di komplek PKU Muhammadiyah kalibening telah berdiri  tiga unit gedung untuk melayani ummat. PKU ini masih berjalan sebagai klinik pratama dan sudah melayani rawat inap. Antusiasme masyarakat yang begitu besar semakin menyemangati PCM Kalibening menuju Rumah sakit tipe D. Memang, layanan kesehatan yang lengkap sangat dibutuhkan masyarakat Kalibening. Dalam sehari saja, pasien rawat jalan lebih dari 75 orang. Agar PKU Muhammadiyah kalibening dikenal dan dicintai ummat maka sejak berdiri sampai hari ini, PKU terus aktif memberikan pengobatan gratis saat pengajian Ahad Pon (Hari ber muhammadiyah PCM Kalibening). 
 
Penguatan Ekonomi Muhammadiyah dan warganya. 
 
Gerakan ekonomi telah ditetapkan dalam Mutamar Muhammadiyah Makasar sebagai salah satu pilar utama bagi dakwah Muhammadiyah masa depan. PCM Kalibening sudah sejak awal berdirinya menyadari hal ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pimpinan Muhammadiyah Kalibening yg berprofesi sebagai pengusaha. Untuk mewujudkan kekuatan dan kemandirian ekonomi Muhammadiyah maka PCM Kalibening, yang diinisiasi anak anak muda akhirnya bersepakat mendirikan KJKD BTM.Alhamdulillah saat ini di bidang ekonomi PCM Kalibening telah memiliki KJKS BTM Kalibening dengan nasabah mencapai lebih dari 4000 orang. Sudah tiga kantor cabang yang berdiri. 
 
PCM Kalibening juga memiliki 10 rumah toko (ruko) yang disewakan (prioritas) warga dan kader persyarikatan. Dilatarbelakangi oleh banyak warga Muhammadiyah yang memiliki kebun teh, maka PCM Kalibening mengadakan  kerjasama dengan Perusahaan teh yang berpusat di Batang  untuk memudahkan warga Muhammadiyah dalam usaha perkebunan teh khususnya untuk memperoleh bibit teh unggulan serta perawatannya. PCM Kalibening akan terus berkomitmen utk menghadirkan Muhammadiyah yang menggembirakan dan mamajukan warga Muhammadiyah dan masyarakat umum. Insya Allah. 
 
(RS PKU Muhammadiyah Cepu 19 November 2020)