Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting - Persyarikatan Muhammadiyah

Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
.: Home > Artikel

Homepage

Managemen Sentralisasi PCM Cileungsi , Kab. Bogor

.: Home > Artikel > Lembaga
14 Oktober 2014 13:47 WIB
Dibaca: 3982
Penulis : Buku Management Sentralisasi PCM Cileungsi

Managemen Sentralisasi

Managament Sentralisasi Muhammadiyah Solusi Da’wah dari akar rumput

Dalam mejalan da’wahnya Muhammadiyah memang harus selau mengedapkan nilai –nilai kebaikan dan kesabaran dalam menyampaikannya, tak kalah penting adalah memilki pengetahuan yang utuh dan metode da’wah yang bisa diterima oleh masyarakat. Bukanlah hal yang mudah menyampaikan pemaham yang sesuai dengan Al-qur’an dan As-sunah terlebih ditengah – tengah masyarakat yang masih mempunyai pemikiran yang kolot, sulit untuk menerima sebuah perubahan walaupun ajaran tersebut adalah ajaran yang sesuai dengan Islam. Namun inilah da’wah selau ada tangtangan yang harus dihadapi, perjuangan akan sangat terasa jika keberhasilannya telah bisa tercapai. Dengan menjalan konsep Manajamen sentralisasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi telah berusaha untuk melakukan ide – ide baru dalam membangun amal Usahanya, manajamen sentralisasi yang dianggap sebagaian orang atau lembaga bisa merugikan bahkan tak ada manfaatnya namun pimpinan cabang Muhammadiyah Cileungsi telah berani menjawabnya dengan bukti – bukti nyata yang telah dicapainya. Manajamen Sentralisai pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi telah terbukti berhasil dilakukan asal dilakukan dengan secara profesional dan penuh amanah.

Sesunggunya konsep sentralisasi ini yang ingin dibagikan kepada Muhammadiyah diberbagai tempat, bukanlah sebuah kesobongan yang ingin ditunjukan melainkan hanya ingin membagi pengalaman demi membangun Muhammadiyah menjadi lebih berkembang dan maju lagi. Dari manajamen sentralisasi inilah pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi beragapan salah satu Solusi Da’wah yang bisa dilakukan, mulai membangun Muhammadiyah dari akar ruput, jika manajemen ini telah bisa dilakukan oleh sebuah cabang atau ranting dan terbukti keberhasilanya, maka dengan sendirinya jalan da’wah ini paling tidak akan ada kemudahan. Berkembangnya amal usaha Muhammadiyah, membangun sekolah, membangun panti asuhan, membangun klinik atau rumah sakit, dan lain sebagainya, kesemuanya merupakan ladang da’wah yang bisa dilakukan terhadap siswa, mahasiswa atau pasien. Mebuka lahan da’wah dengan amal usaha seperti sekolah memang bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh struktur Muhammadiyah pada akar ruput, tetapi semangat itu harus tetap ada keyakinan untuk melakukan usaha – usaha harus tetap dilakukan. Seperti yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi, bukanlah hal yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh seluruj cabang yang ada di Seluruh Indonesia. Asal memilki kemauan untuk melakukan sesuatu dan memilki semangat untuk berda’wah Insyallah akan ada kemudahan dari Allah SWT. Sistem sentralisasi dan keberhasilan yang telah didapat oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi dalam membangun amal usahanya, bukan berati sampai disini da’wahnya telah menemukan keberhasilan, segala tangtangan akan selalu ada sampai kapanpun, karena inilah da’wah yang memang memerlukan sebuah perjuangan yang sungguh – sungguh. Walau sistem ini bukanlah sistem terbaik tapi tidak ada salahnya jika kita mau mencoba untuk dijadikan sebagai salah satu solusi untuk membangun Muhammadiyah dan Da’wah dari akar rumput.

Sistim sentralisasi Muhammadiyah Cileungsi

Sejarah Sistem sentralisasi

Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Manajemen sentralisasi di lakukan di perguruan Muhammadiyah cileungsi sejak tahun 1994 sistem ini di gunakan sebagai upaya meningkatkan dan mengembangkan perguruan Muhammadiyah cileungsi lebih besar lagi, walau manajemen sentralisasi memilki banyak kelemahan yang semua kebijakan harus di putuskan melalui pusat bukan melalui sekolah masing – masing, sistem ini tetap di gunakan hingga saat ini. Alasan yang paling mendasar pada saat itu (Tahun 1994) Pimpinan Cabang Muhammadiyah cileungsi, untuk mengubah sistem keuangan dari desentralisasi dan menjadi sentralisasi adalah untuk mempermudah mengelola keuangan dan mengontrolnya, selain itu program ini di gulirkan untuk membantu sekolah – sekolah Muhammadiyah yang berada dibawah pimpinan cabang Muhammadiyah Cileungsi dengan program subsidi silang. Dengan sistem sentralisasi keuangan Muhammadiyah cileungsi berharap bisa meningkatkan kesejahteraan guru dengan menambah honor guru menjadi lebih besar lagi, karena dengan sistem sentralisasi keuangan sekolah yang baru memilki murid dan tidak dapat memberikan gaji secara maksimal bisa di berikan subsidi oleh sekolah-sekolah yang berada di bawah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi yang lebih dulu berdiri dan memilki keuangan lebih banya. Sistem sentralisasi keuangan ini di gunakan juga sebagai upaya untuk mengubah status manjemen karywan dari honorer menjadi harian tetap, kemudian menjadi calon tetap dan menjadi tetap. Sehingga apabila program ini dilakukan tidak ada lagi guru yang mengajar di sekolah – sekolah Muhammadiyah Cileungsi lebih memilih mengawas di sekolah Negeri pada saat ujian atau semesteran. Karena pimpinan cabang Muhammadiyah cileungsi pernah mengalami hal tersebut dimana guru – guru yang mengajar di sekolah Muhammadiyah pada saat ujian lebih memilih mengawas di sekolah Negeri karena status mereka yang masih mengajar sebagai honorer dan mengharuskan mereka mengawas di tempat utama mengajarnya, sehingga dengan terpaksa para pengawas di ambil dari Tata Usaha, Tukang Sapu, Penjaga sekolah dan lain sebagainya, agar ujian bisa tetap dilaksanakan. Hal inilah yang membuat Pimpinan Cabang Muhammadiyah mengeluarkan kebijakan ini, yang mungkin tidak dilakukan oleh cabang – cabang Muhammadiyah lain pada sekolah – sekolah yang berada dibawah naungannya dengan alasan agar hal ini tidak terulang kembali.

Pada tahun 1994, Pimpinan cabang Muhammadiyah cileungsi sebelum sistem manajemen sentralisasi keuangan ini diterapkan, baru memilki beberapa sekolah, yaitu terdiri dari 3 (Tiga) Sekolah taman kanak-kanak Aisyiyah, 1 (Satu) Sekolah menegah Atas, 1 ( Satu) sekolah Menengah kejuruan. Setelah sistem manajemen sentralisasi keuangan ini diterapkan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi terus berkembang dengan baik, sejak diterapkan sistem Majamen sentralisas keuangan sampai dengan sekarang Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi sudah memiliki amal usaha yang meliputi, 4 (Empat) Sekolah taman kanak-kanak, 2 (Dua) Sekolah dasar, 2 (Dua) sekolah menegah pertama, 3 (Tiga) sekolah menegah kejuruan 1 (Satu) sekolah menegah atas, 1 (Satu) perguruan tinggi (Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi), selain itu pimpinan cabang Muhammadiyah cileungsi memilki amal usaha lain seperti Balai latihan kerja Las, Radio, dan PKO Muhammadiyah Cileungsi. Secara perekembangan fisik memang sistem sentralisasi keuangan ini memilki pengaruh yang sangat besar yang pada akhirnya kesejahteraan guru dan karywan dapat dirasakan.

Sentralisasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi

Sentralisasi sesungguhnya bukanlah hal yang baru terdengar dalam telinga kita, di Indonesia tentunya hal ini pernah kita rasakan bersama – sama, namun kebijakan ini lambat laun akhirnya terganti dengan otonomi daerah, sehingga setiap daerah mempunyai kebijakan dan kewenangan untuk melakukan pengembangan terhadap daerahnya masing – masing, walau sampai sampai saat ini otonomi daerah belum begitu maksimal dilakukan. Sentralisasi dan desentrlasisasi sesunggunya memilki kekurangan dan kelebihannya masing – masing namun terlepas dari itu semua, kini pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi telah menjalankan program – program dan manajamen sentralasi, manajamen sentralisasi yang dilakukan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi terbukti telah berhasil melakukan banyak perubahan dan kemajuan. Konsep sentralisasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi, terlahir dari para pimpinan yang memilki pemikiran yang sangat jauh kedepan, mengawalai sesuatu dengan yang sederhana, namun dilakukan dengan secara konsisten akhirnya program ini bisa berjalan sampai sekarang. Sesungguhnya prinsip dari manajamen sentralisasi pimpinan cabang Muhammadiyah Cileungsi adalah untuk mempermudah melakukan pengelolaan manajamen keuangan dan manajemen sumber daya Manusia agar terkelola dengan profesional dan bernilai ibadah. Manajamen sentralisasi yang dilakukan oleh pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi dilakukan pada hal – hal berikut ini :

1. Sentralisasi Manajamen Organisasi
2. Sentralisasi Manajmen Sumber Daya Manusia
3. Sentralisasi Keuangan dan Administrasi

Ketiga ini hal tersebut menjadi fokus utama yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi, karena Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi mempunyai keyakinan sebuah organisasi yang maju harus dimulai dari manajmen organisasi yang baik, Sumber daya Manusia yang berkualitas, dan Keuangan serta Administrasi yang rapih dan transparan. Ketiga hal tersebut sangat penting bagi kelangsungan amal usaha Muhammadiyah, sehingga da’wah ini akan terus bisa dilakukan. Sentralisasi Manajamen Organisasi Dalam menjalankan organisasinya pimpinan Cabang Muhammadiyah cileungsi melaksanakan kebijakan sentralisasi manajamen organisasi yaitu seluruh kebijakan dan keputusan yang tertinggi ada ditangan pimpinana Cabang Muhammadiyah Cileungsi. Selain itu pimpinan cabang Muhammadiyah cileungsi juga sebagai pimpinan tertinggi memilki hak untuk melakukan kebijakan – kebijakan pada amal usaha yang dimilkinya, seperti menentukan pejabat – pejabat yang ada pada sekolah atau amal usaha yang dimilki oleh pimpinan cabang Muhammadiyah Cileungsi. Hal ini dilakukan agar amal usaha yang dimilki pimpinan Cabang Muhammadiyah cileungsi melakukan kebijakan – kebijakannya sesuai yang sudah ditentukan oleh Muhammadiyah sehingga tidak berjalan masing – masing sesuai dengan sekolahnya. Namun walaupun sentralisasi manajamen ini dilakukan sekolah – sekolah serta amal usaha tetap mempunyai otonomi dalam melakukan pengembangan dan kebijakannya masing – masing, asalkan sesuai dengan aturan – aturan yang telah ditentukan. Sekolah dan amal usaha bisa melakukan inovasi dan terobosan untuk memajukan serta mengembangkan sekolah dan amal usahanya.

Sentralisasi Keuangan Muhammadiyah Cileungsi

Pimpinan Cabang Muhammadiyah cileungsi merupakan cabang yang berani mengambil kebijakan yang berbeda dengan cabang – cabang yang lain yang ada diseluruh Indonesia. Melasanakan kebijakan Sentralisasi dalam seluruh aspek manajamen organisasi bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh sebuah organisasi. Namun walaupun sulit pimpinan cabang Muhammadiyah tetap berani mengambil langkah untuk melakukan kebijakan – kebijakan yang berbeda dengan cabang yang lain ada di Indonesia pada umumnya. Sentralisasi keuangan yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi saat ini telah berhasil dilakukan hal ini bisa dilihat dari pembanguan gedung dan perluasan kampus yang semakin banyak serta kenaikan gaji guru yang semakin meningkat selain itu pimpinan Cabang Muhammadiyah cileungsi juga memilki berbagai amal usaha. Sentralisasi yang dilakukan pimpinan cabang Muhammadiyah cileungsi dalam keuangan memang belum sempurna, tetapi pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi berusaha untuk melakukannya dengan profesional dengan didukung oleh para tenaga yang ahli dibidangnya. Kebijakan yang dilakukan pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi dalam menjalan organisasinya terus melakukan penyempurnaan, demi untuk terwujudnya muhammadiyah cileungsi yang memilki manajamen organisasi yang baik. Oleh sebab itu pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi juga membekali para tenaga profesionalnya dengan pelatihan – pelatihan yang medukung agar kinerja menjadi lebih baik. Sentralisasi keuangan dilakukan secara tersentral yang berada di Bendahara Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi, hal ini dilakukan agar mudah dilakukan pengontrolan dalam penggunanaa dana sekolah dan amal usaha lainnya. Selain itu hal ini dilakukan agar bisa dilakukan subsidi silang dengan sekolah – sekolah serta amal usaha yang ada sehingga seluruhnya bisa berjalan dengan baik sesuai dengan program – program yang ada. Penyusunan Anggaran Penyusun Anggaran dalam sebuah organisasi merupakan bagian terpenting, karena ini menentukan arah dan penggunaan dana selama satu tahun anggaran tersebut dibuat. Dalam penyusunan Anngaran pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi membuat Panitia Penyusunan Anggran. Dalam penyusunanan Anggaran tersebut terbagi kedalam dua kelompok yaitu Rancangan Anggaran Pendapatan belanja sekolah (RAPBS) dan Rancangan anggaran pendapatan belanja Muhammadiyah (RAPBM). Pembentukan panitia Anggaran tujuanya adalah untuk memudahkan dalam proses pembahasan penyusunan Anggaran sesuai dengan bidangnya masing – masing. Panitia yang telah dibentuk kemudian melakukan rapat kelompok dengan majelisnya masing – masing yang dipimpin oleh wakil ketua PCM yang membawahi majelis – majelisnya. Selama kurang lebih tiga minggu dengan masing – masing kelompok panitia penyusunan Anggaran harus bisa mengodok dan meyelesaikan pembahasan penyusunan anggaran tersebut. Selanjutnya setelah penyusunan anggaran dilakukan secara bersama – bersama untuk membahas keseluruhan Anggaran yang selanjutnya diambil kesepakatan untuk dijadikan Anggaran belanaja Pimpinana Cabang Muhammadiyah Cileungsi (APBM).

Sentralisasi Penerimaan Guru dan karywan (SDM)

Penerimaan guru dan karywan yang dilakukan pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi dilakukan seacara tersentral yaitu melalui kepegawaian pimpinan cabang Muhammadiyah Cileungsi. Kepegawaian atau bagian sumber daya manusia (HRD) yang dimliki pimpinan cabang Muhammadiyah cileungsi ada bagian yang melakukan penerimaan serta penyeleksian pegawai sekaligus juga mengatur segala hal dengan kewajiban dan hak pegawai yang seluruhya telah diatur dalam buku kepegawaian yang dimilki oleh Pimpinnan Cabang Muhammadiyah Cileungsi.

Penerimaan karywan dilakukan secara profesional dan terbuka melaui media seperti koran atau majalah serta ditempel pada diding pengumuman. Penerimaan karywan dilakukan berdasarkan kebutuhan sekolah dan amal usaha yang ada, tingkat pendidikannya bisa berpariasai, dengan jabatan yang berpariasi pula mulai dari Office boy, tukang kebun, security, tool man, guru, kepala sekolah, kepala unit amal usaha, manager, direktur dan dosen serta yang lainnya. Seleksi dilakukan mulai dari seleksi administratif, tes tertulis, psikotes, microteaching, tes kemampuan kemuhammadiyah dan AL-Islam (wawasan tentang Muhammadiyah, membaca Al-qur’an, praktek sholat dan bacaanya). Apabila dinyatakan lulus dari seluruh rangkaian tes tersebut maka selanjutnya guru atau karywan akan dipanggil kembali dan melakukan kontrak kerja sesuai yang telah ditentukan.

Auidit Keuangan PCM Cileungsi

Pimpinan cabang Muhammadiyah cileungsi dalam menjalankan manajemen organisasi yang baik dan rapih selalu melakukan audit keuangan dan audit aset yang dimilikinya. Audit dilakukan oleh tim internal yang telah dibentuk selain itu pimpinan Cabang Muhammadiyah cileungsi juga mengudang audit profesional yang independen dari luar. Audit keuangan dan aset dilakukan agar tidak ada penyalahgunaan anggaran dan aset yang digunakan serta hasilnya dapat digunakan sebagai bahan repensi perbaikan pada hal – hal yang dianggap perlu diperbaiki.

Manfaat Managament Sentralisasi

Manajamen sentralisasi yang dilakukan pimpinan Cabang Muhammadiyah Cileungsi memilki nilai manfaat sebagai berikut :
1. Tercipta manajamen organisasi yang baik dan rapih karena dilakukan secara profesional
2. Tercipta sebuah organisasi yang memilki kemandirian dalam melaksanakan seluruh kebijakannya.
3. Terciptanya keprofesional dan mengelola keuangan dan mengelola pegawai atau karywan
4. Dapat melakukan pembangunan dan pengembangan lebih cepat karena dilakukannya subsidi silang.

 

 

 

Sumber: http://www.muhammadiyahcileungsi.org/?page_id=98


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori :

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website