Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting - Persyarikatan Muhammadiyah

Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
.: Home > Artikel

Homepage

'NDAN ISMAIL (Mas Muhammad Ismail) Kami Iri dengan KEBERANIAN, PENGORBANAN dan TOTALITASMU

.: Home > Artikel > Lembaga
21 September 2018 17:36 WIB
Dibaca: 2151
Penulis : Muh.Jamaludin Ahmad

 
 
 
 
'Ndan Ismail, sangat dikenal dikalangan Pemuda Muhammadiyah, baik secara nasional, di Jawa Tengah apalagi di Klaten.  Saya Mengenal 'Ndan Ismail sudah lama, sejak saya masih aktif di IPM dan tambah intensif ketika saya menjadi anggota Polri. Ndan Ismail ini sering silaturrahim ke rumah  Mbah Sofwan Gebang (ayah kandung saya) sebagai salah seorang sesepuh Muh Klaten. Ayah saya sering cerita tentang 'Ndan Ismail yang Luar biasa. Ndan Ismail ingin Muhammadiyah di Klaten terus berkembang dan meyakini KOKAM menjadi pilar utamanya.
 
Waktu saya masih tinggal di Jakarta, saya sering pulang ke Klaten karena 'Ndan Ismail. Beliau punya mimpi agar KOKAM Klaten benar-benar menjadi besar dan disegani serta menginspirasi KOKAM di seluruh Indonesia. 'Ndan Ismail tahu persis, bahwa kehadiran dan keberadaan KOKAM di Klaten akan menjadi pilar paling menentukan bagi eksistensi Muhammadiyah ke depan. Karena situasi dan kondisi sosiologis Jawa Tengah pada dasarnya mirip Klaten, maka 'Ndan Ismail menemukan strategi untuk membesarkan Muhammadiyah di Jawa Tengah, yaitu KOKAM HARUS BESAR dan dirasakan kehadirannya pada setiap peristiwa penting di tengah masyarakat. KOKAM didisain  oleh 'Ndan Ismail menjadi pasukan gerak cepat untuk menolong kebutuhan masyarakat dan ummat.
 
Ndan Ismail sering menelpon saya, dan meyakinkan saya bahwa, PCM Gantiwarno yang kecil dan belum memiliki amal usaha yang dibanggakan, memiliki potensi untuk membangkitkan Muhammadiyah, dimulai dari membesarkan KOKAM Gantiwarno. Ternyata, analisa 'Ndan Ismail tepat. Beliau mampu meyakinkan saya dan tokoh-tokoh awal KOKAM Gantiwarno, bahwa KOKAM akan sangat bermakna bagi kehadiran Muhammadiyah di Gantiwarno. Pelan tetapi pasti, atas kesabaran dan kesungguhan 'Ndan Ismail, maka lahirlah tokoh-tokoh awal KOKAM Gantiwarno, yang kemudian melahirkan generasi KOKAM berikutnya yang semakin berkembang dan berdaya. Muhammadiyah Gantiwarno yang kecil menjadi terasa kehadirannya sejak KOKAM Gantiwarno tumbuh dan berkembang. Saat ini KOKAM di PCM Gantiwarno menjadi salah satu KOKAM dengan anggota terbesar di Klaten. Semoga temen-temen KOKAM Gantiwarno dapat menjaga amanah ini dan terus tumbuh besar.
 
Beberapa bulan setelah saya hijrah dari Jakarta ke Yogyakarta, 'Ndan Ismail menelpon saya dan minta doa dan ingin bersilaturrahim, karena beliau dipercaya menjadi "PANG DAM KOKAM" Jawa Tengah. Disisi lain, beliau cerita juga sedang diberi amanah untuk mengelola MBS Klaten yang di Jatinom. Saya sempatkan menemui beliau di Jatinom. Di situlah saya dapat mendengarkan mimpi-mimpi beliau, tentang KOKAM Klaten yang harus menginspirasi KOKAM-KOKAM lainnya di seluruh Indonesia. 
 
Beliau bercerita bahwa HW Klaten bisa menjadi contoh HW di seluruh Indonesia. " .......di Muhammadiyah itu yang penting contoh, Mas" demikian pernyataan 'Ndan Ismail meyakinkan saya. Naaach.... nilai-nilai teladan inilah yang ingin dibangun 'Ndan Ismail di KOKAM. Etos nilai berMuhammadiyah yang sangat penting inilah yang akan disemaikan 'Ndan Ismail kedalam Kepribadian setiap diri KOKAM. Apa nilai-nilai itu? Yaitu: berani membela kebenaran, berani melawan kemungkaran, membela yang lemah dan dilemahkan, jujur, bertanggung jawab, cepat memberikan pertolongan, aktif menggerakkan pengajian, setia kawan, rela berkorban dan sebagainya.
 
Ndan Ismail sangat menekankan pentingnya komunikasi dengan semua pihak, untuk menghindari kesalahpahaman dan untuk menjaga persatuan. Beliau mengisahkan kepada saya, bahwa dirinya dan tokoh-tokoh KOKAM Klaten selalu berusaha bersilaturrahmi dengan pejabat baru di lingkungan Kodim dan Polres Klaten. Bahkan, beliau menginisiasi silaturrahim dan medang bareng dengan mereka untuk membangun kebersamaan, menghindari salam paham dan menciptakan Klaten yang aman.
 
Ketika menghadapi situasi yang sulit, maka KOKAM Klaten dan Jateng juga mampu memberikan amal nyata. Ketika terjadi kekacauan yang dilakukan oleh salah satu geng preman di Klaten, karena menghina ummat Islam, 'Ndan Ismail dan KOKAM bergerak cepat dan menunjukkan wibawa dan marwah KOKAM. Ketika beliau melihat pejabat negara (Kapolres, Dandim, jaksa, dan lain-lain) yang tidak menunaikan tugas dengan benar, maka 'Ndan Ismail dengan bahasa yang baik dan  jelas meminta oknum pejabat tersebut untuk mundur. Ketika terjadi peristiwa atau kasus almarhum Siyono, 'Ndan Ismail dan KOKAM, mampu melakukan langkah yang cepat dan tepat. KOKAM menjadi kebanggaan dan simbol kejujuran serta keberpihakan pada kemanusiaan dan keadilan.
 
KOKAM melakukan peran terbaiknya, agar siapapun manusia Indonesia diperlakukan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan, keadilan dan keadaban (beradab). Kehadiran KOKAM betul-betul diterima masyarakat. Sampai-sampai, anak-anak kecil di kampung Siyono, bila ditanya apa cita-citanya maka jawabannya...."Menjadi KOKAM". 
 
'Ndan Ismail khususnya, dan teman teman KOKAM, sudah menunjukkan kesejatian peran dan tugasnya kepada ummat dan masyarakat Indonesia. Di bawah kepemimpinan Ndan Mail, KOKAM Jawa Tengah mengangkat harkat martabat Muhammadiyah di hadapan ummat. KOKAM mampu melakukan peran-peran otentik, tidak norak apalagi menjadi pasukan yang menyakiti hati ummat.
 
'Ndan Ismail, seorang guru, memimpin KOKAM Jawa Tengah dengan seluruh jiwa raganya. Bahkan, beliau me-nomor-sekian-kan kepentingan pribadi, bahkan keluarganya. Ketika saya memberikan pengajian dan pelantikan KOKAM Wonosobo, di salah satu cabang di dekat Dieng, 'Ndan Ismail datang dengan mobil Suzuki Jeep-nya. Gagah dengan baret merah dan tongkat komandonya. Dia hadir sebagai pemimpin yang sederhana, disegani dan disayangi seluruh anggotanya. Saya bayangkan, beliau sedang menghayati nilai-nilai yang ada pada diri Panglima Besar Jendral Soedirman. 'Ndan Ismail sangat mengidolakan Panglima Besar Jendral Soedirman. Ketika Soekarno dan Hatta menyerah dan ditangkap Belanda, Jendral Soedirman tidak mau menyerah dan memilih untuk bergerilya, untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia masih ada dan tidak menyerah pada penjajah. Tidak terbayangkan, bila kader Muhammadiyah yang bernama Jendral Soedirman saat itu menyerah, maka Indonesia sudah bubar. 'Ndan Ismail terus menyuarakan kebenaran dan tidak mau menyerah pada penjajahan di era Indonesia modern dalam bentuk apapun. Boleh jadi Ndan Ismail menghayati kata-kata Jendral Soedirman, " ........yang sakit Soedirman, tapi Panglima Besar tidak pernah sakit".
 
'Ndan Ismail sahabatku. Saat ini engkau sedang disayang Allah dengan sakitmu. Saya sekeluarga,  Mbah Sofwan Kakung Putri, teman-teman KOKAM Gantiwarno, Klaten dan seluruh KOKAM se-Indonesia berdoa untuk kesembuhan panjenengan. Ya Allah, berikan yang terbaik untuk 'Ndan Ismail dan keluarganya. Engkau Maha Penyembuh dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. 
 
Pukul 05.50 WIB, teman KOKAM Klaten, mengabarkan kepada saya, bahwa Mas Muhammad Ismail telah wafat, pagi ini pukul 05.30 WIB. di RS Sardjito Yogya. Semoga Mas Ismail HUSNUL KHATIMAH. Selamat jalan 'Ndan, untuk memenuhi panggilan Allah SWT.
 
 
Muh. Jamaludin Ahmad,
Omah Betawi Piyungan Yogyakarta
 
*Wakil Ketua LPCR PP Muhammadiyah.

Tags: MengenangMuhammadIsmail , KomandanKOKAMJawaTengah

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website