Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting - Persyarikatan Muhammadiyah

Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
.: Home > Program Kerja

Homepage

Program dan Strategi Pengembangan Cabang dan Ranting

Pembuatan Peta Cabang dan Ranting
Langkah pertama adalah membuat peta Cabang dan Ranting dalam skala nasional yang berisi:
  • Lokasi geografis: Perkotaan, Pedesaan, atau Pedalaman?
  • Problem lingkungan yang dihadapi: Ekonomi, Sosial, Politik, Kristenisasi, atau Konflik dengan organisasi lain?
  • Kualitas keorganisasiannya: Aktif, Hidup, atau Vakum. Sehingga, selain menunjukkan kecamatan dan desa mana yang sudah ada Ranting Muhammadiyah dan mana yang belum, peta ini juga memuat informasi tingkat aktivisme Cabang dan Ranting—yang aktif akan berwarna hijau, yang sekedar hidup akan berwarna kuning, dan yang vakum akan berwarna merah. (bekerjasama dengan Fak. Teknik Informatika UM Surakarta, peta ini sedang dipilotkan di Provinsi DIY, hasilnya akan selesai bulan Juli)

Peningkatan Kapasitas Organisasi

Setelah diperoleh informasi tentang tingkatan aktivisme dan problem yang dihadapi, maka pengembangan Cabang dan Ranting dapat dilakukan secara lebih sistematik berdasarkan konteks geografis serta tingkat aktivismenya. Di masa lalu, pengembangan Cabang dan Ranting ibarat orang berobat ke dukun: penyakit apa saja dukunnya sama, obatnya sama. Berbekal peta di atas, pengembangan Cabang dan Ranting akan berubah seperti orang berobat ke dokter: penyakit berbeda akan ditangani oleh dokter yang berbeda, dan mendapatkan obat yang berbeda.

Diversifikasi Kegiatan
Peta di atas juga memuat informasi tentang problem lingkungan yang dihadapi, yang dapat digunakan sebagai petunjuk kegiatan apa yang dibutuhkan. Di sinilah LPCR bertugas sebagai fasilitator untuk menentukan Majelis dan/atau Lembaga mana yang harus turun tangan, dan kegiatan apa saja yang baiknya dilakukan. Diversifikasi kegiatan ini sekaligus akan mendorong Cabang dan Ranting lebih responsif terhadap kebutuhan lokal, serta mengurangi pola fikir top down.

Melibatkan Generasi Muda
Peragaman kegiatan dan sikap responsif terhadap kebutuhan lokal tentu menuntut keberadaan SDM yang terampil dan berdaya juang tinggi. Pada titik ini Cabang dan Ranting akan didorong untuk lebih melibatkan kader-kader muda dalam kepengurusan. Selama ini kader-kader muda lebih banyak diarahkan ke Ortom seperti Pemuda Muhammadiyah atau Nasyiatul Aisyiyah untuk alasan Kaderisasi. Namun tidak jarang hal tersebut sekedar keengganan kalangan senior untuk memberikan kesempatan kepada yuniornya, yang sebenarnya juga sudah memiliki banyak kemampuan.

Pemekaran Cabang dan Ranting
sejalan dengan program pengembangan kualitatif, pemekaran kuantitatif akan dilaksanakan dengan beberapa pendekatan secara simultan:
  • Mendorong Cabang dan Ranting yang sudah aktif untuk membantu membentuk Cabang dan Ranting di wilayah sekitar.
  • Bekerjasama dan membantu Majelis dan Lembaga lain, seperti MTD, MPM, MLH, LPB, dan LSBOR untuk mengadakan kegiatan di lingkungan yang belum berdiri Cabang dan Ranting untuk memancing berdirinya PCM dan PRM.
  • Bekerjasama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) di lingkungan PTM untuk menjadikan program Kuliah Kerja Nyata dan PKL juga mencakup kegiatan pemekaran dan pembinaan Cabang dan Ranting Muhammadiyah.

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website