Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting - Persyarikatan Muhammadiyah

Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
.: Home > Berita > PEMBERDAYAAN WANITA TUNA SUSILA PCM KREMBANGAN

Homepage

PEMBERDAYAAN WANITA TUNA SUSILA PCM KREMBANGAN

Senin, 01-04-2013
Dibaca: 2929

            Krembangan- Program Pemerintah baik pusat lewat Kemensos, Gubernur Jawa Timur maupun Walikota Surabaya yang berharap agar Provinsi Jawa Timur bebas dari Lokalisasi WTS (Wanita Tuna Susila) atau Lokalisasi Prostitusi tahun 2014 berlangsung dimulai dari Kota metropolitan Surabaya sebagai kota besar kedua setelah Jakarta dimulai dari gerbong penutupan lokalisasi bisnis esek-esek tersebut dari Kecamatan Krembangan – Kota Surabaya yang berlanjut sampai ke Dolly. Kecamatan Krembangan yang ada 2 lokalisasi di RW 4 Bangunsari Kelurahan Dupak dan RW 6, RW 9 Tambakasri Kelurahan Morokrembangan. Bangunsari yang awal berdiri lokalisasi tahun 1970-an dengan jumlah WTS sebanyak 4 ribuan berkurang tajam sejak tahun 1990-an hingga tahun 2012 tersisa 200-an WTS. Dan pada tanggal 21 Desember 2012 bersama Walikota Surabaya Ir. Tri Risma Harini, MT bersama Muspida Plus, MUI Jawa Timur, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, RW dan RT mendeklarasikan Bangunsari bebas dari Prostitusi.

            Dari Bangunsari berlanjut ke wilayah Tambakasri atau yang sering disebut Kermil yang berdiri jadi lokalisasi sama dengan Bangunsari sekitar tahun 1970-an dengan jumlah WTS sekitar 3 ribuan yang saat ini tersisa pada Bulan Januari 2013 ada sekitar 300-an WTS dan menurut Program Dinas Sosial Kota Surabaya akan ditutup pada bulan April 2013. Program penutupan Lokalisasi yang digelar Pemerintah berjalan dikarenakan diberikan stimulus dana untuk para WTS sebesar Rp. 3 juta dan untuk mucikari/germo mendapatkan stimulus Rp. 10 juta dana ini dari Kemensos RI dan APBD Provinsi Jawa Timur.

            Namun jumlah anggaran Rp. 3 juta tersebut tidaklah mencukupi untuk usaha para WTS dan Mucikari, sehingga bila ada pemulangan WTS kedaerah asal banyak yang tidak kembali malah menjadi WTS didaerah lain, Misalkan ke Kalimantan dan Papua. Persoalan ekonomi dan hutang yang sering dialami WTS serta skill atau SDM yang ada sampai ada yang tidak bisa baca tulis mengakibatkan perlu adanya pelatihan dan pemberdayaan.

            Pemerintah hendaknya selalu mengutamakan Pelatihan usaha dan pemberian modal usaha sebelum melakukan penutupan Lokalisasi baik kepada WTS atau Mucikari serta juga bagi warga yang berdampak usahanya atas penutupan lokalisasi tersebut. Sebab kebanyakan lokalisasi WTS hampir berdamping dengan warga, misalkan warga yang punya usaha toko pracangan, warung kopi, loundry, isi pulsa dll.

            Persoalan ini seharusnya menjadi kepedulian kita bersama. Untuk itu peran serta Ormas, LSM dan Pihak lainnya sangat diperlukan. Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan bersama ‘Aisyiyah dengan dibantu dana oleh Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah serta bantuan 2 rombong dari Fast Chicken milik Ustad Zainul Buduran – Sidoarjo. Hasil kunjungan Ketua Umum Prof. DR. H.M. Din Syamsuddin di PCM Krembangan tanggal 18 Desember 2012, maka PCM Krembangan mendapatkan dana bantuan sehingga PCM membentuk Pokja Pemberdayaan Perempuan dengan Ketua Untung Suhartono, SE (Wakil dari PCM) dan Hj. Endang Agus Santoso (Wakil dari PCA) dengan program awal melakukan pelatihan usaha dan melakukan konseling pendampingan kepada WTS yang akan taubat dan berminat melakukan usaha.

            Dari jumlah 75 orang yang dilakukan pembinaan ada 9 orang yang sudah berdiri usaha yaitu : Warung Makan Mbak Shella Jl. Dupak Bangunsari, Jual Es Degan Mbak Ninik   Jl. Tambak Asri, Jualan Sayur keliling Bu Lamina Jl. Tambak Asri, Usaha Loundry Pakaian Mbak Muning Jl. Tambak Asri, Usaha Loundry Pakaian Mbak Darsini Jl. Tambak Asri, Rombong Lontong Mie Mbak Darsina Jl. Dupak Bangunsari, Rombong Penyetan Mbak Endang Jl. Dupak Bangunsari dan Warung Nasi Mbak Ririn Jl. Lasem. Dan pada hari Selasa 26 Maret 2013 pemberian secara simbolis peralatan usaha sewa stand dan dana modal usaha diberikan oleh Ketua PWM Jawa Timur Prof. DR. Thohir Luth didampingi Dr. Sukadiono, Drs. Saifuddin Zaini dan Ir. Tamhid Mashudi berlangsung meriah yang juga dihadiri oleh Walikota yang diwakili Asisten Kesejahteraan Rakyat Drs. Eko Haryanto, Dinas Sosial Kota Surabaya Drs. Dedy Sosialisto, Dinas Sosial Jawa Timur, Camat Krembangan Drs. Sumarno, Lurah Dupak Solikin dan Lurah Morokrembangan Djauhri Sugianto serta Tokoh Masyarakat.

            Selain pemberian peralatan modal usaha juga diadakan gebyar bazaar mantan WTS binaan Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah Krembangan serta juga diadakan penutupan Rumah Panti Pijat Sriana Jl. Dupak Bangunsari No. 44 yang dikontrak oleh PCM yang akan dialih fungsikan menjadi Rumah Ekonomi Kreatif yaitu rumah usaha dan rumah pusat pelatihan bagi warga dan khususnya bagi mantan WTS. Penutupan panti pijat dengan menarik benner besar menutupi rumah panti pijat dengan penarik tali utama oleh Ketua PWM Jawa Timur Prof. DR. Thohir Luth didampingi Dr. Sukadiono, Drs. Saifuddin Zaini, Asisten Kesejahteraan Rakyat Drs. Eko Haryanto, Dinas Sosial Kota Surabaya Drs. Dedy Sosialisto, Dinas Sosial Jawa Timur, Camat Krembangan Drs. Sumarno, serta Ketua PCM Krembangan H.M. Arif An, S.H.

            Pemberdayaan sangatlah berat, memberikan pendidikan ketrampilan bagi mantan WTS tidaklah mudah. Pendamping Pokja yang terdiri dari PCM, majelis, dan PCA sangat luar biasa kerjanya, memberikan semangat dengan tidak pernah henti, memberikan motivasi hidup yang lebih baik. Tantangan dan hambatan baik internal maupun eksternal sering dialami. Program pemberdayaan WTS sangat jarang digarap oleh ormas Islam karena masih banyak yang beranggapan bahwa mantan WTS adalah orang haram, tidan suci dan masuk neraka. Padahal mantan WTS sangatlah baik karena sudah tobat dibandingkan dengan mantan Ustad yang terjerumus kedalam kemaksiatan meminjam istilah Prof. Din Syamsuddin saat berdialog dengan WTS Bangunsari dan Kermil.  Masukan dan sumbangsih pemikiran dari semua pihak sangat kami harapkan. Alhamdulillah kampus terbesar Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Muhammadiyah Surabaya merespon program pemberdayaan. Khususnya UMM Malang akan segera membantu mendesain dan merenovasi Rumah Ekonomi Kreatif (REK) dan akan memberikan pelatihan usaha serta akan mengirimkan 30 mahasiswa untuk KKN di PCM Krembangan. Semoga semua dukungan semua pihak dan berjalan dengan baik. Dan para mantan WTS binaan PCM Krembangan dapat menjalankan usahanya dengan baik dan rejekinya yang halal bertambah. (Sutikno,S.Sos/Sekretaris PCM Krembangan)


Tags: PCM Krembangan,Pemberdayaan,WTS
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Berita PCM



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website